Sunday, April 06, 2008

CEKER AYAM CEGAH OSTEOPOROSIS

CEKER AYAM BISA CEGAH OSTEOPORORIS
(MensHealth Indonesia)

Osteopororis atau keropos tulang dijuluki "the silent killer disease". Karena sifatnya yang kalem dan tenang. Serta, tidak terdeteksi. Penyakit ini hampir tidak tahu kapan datangnya dan menyerang siapa saja tanpa pandang bulu.

Istilah osteoporosis pertama kali diungkapkan oleh seorang patologis bernama Jean Georgeos Lobstein pada tahun 1929 di Strasbourg, Perancis. Dia menyebut osteoporosis untuk penyakit ini karena bentuk tulang penderitanya berpori-pori atau berlubang.
Osteo berarti tulang, porosis artinya berpori atau berlubang. Akibat kurangnya kalsium yang terdapat dalam tulang.
Kalsium memang mempunyai andil besar untuk membangun dan mempertahankan kekuatan tulang dan gigi, termasuk berguna untuk membantu mengatur detak jantung, pertumbuhan otot, mencegah pengumpalan darah dan sebagainya. Selain itu, tubuh juga akan mencuri cadangan kalsium yang dibutuhkan tulang. Hal inilah yang menyebabkan tulang kehilangan kepadatan dan kekuatannya sehingga mudah retak bahkan patah.

Kendati osteoporosis adalah penyakit degeneratif dan normalnya baru muncul setelah berusia di atas 45 tahun. Tapi, penyakit ini bisa menyerang kaum muda yang gaya hidupnya tidak sehat, seperti merokok, malas berolahraga, minum kopi dalam dosis berlebihan yang menyebabkan kurangnya penyerapan kalsium ke dalam tulang.

Namun, kalsium saja tidak cukup untuk mencegah keropos tulang. Hal ini karena struktur tulang yang terbentuk dari komposisi kalsium dan fosfor berbanding 2:1, terbagi menjadi tulang bagian dalam dan bagian luar. Dan yang paling utama membentuk tulang adalah sumsum bagian dalam sebesar 70%.
Bagian inilah yang oleh kalsium akan dikeraskan untuk membentuk tulang bagian luar.Karenanya, kekuatan tulang seseorang tergantung dari tulang bagian dalamnya. Tak heran, bila keropos tulang tidak bisa dideteksi oleh rontgen jika kerusakannya belum mencapai 30%, karena yang keropos lebih dulu ada bagian dalamnya yang masih terbungkus rapi dengan tulang luar.

Orang selama ini hanya tahu bahwa untuk mencegah keropos tulang cukup dengan kalsium. Padahal, kalsium hanya menguatkan tulang bagian luar saja. Sedangkan bagian penting adalah bagian dalam tulang yang akan menentukan kekuatan tulang bagian luar yang dibentuk oleh zat yang bernama hydroxyapatite, yaitu zat yang komponennya sama dengan komponen tulang dan lapisan keras mamalia .
Hydroxyapatite, adalah makan untuk tulang, yang berasal dari tulang binatang seperti ayam, kuda, sapi, atau kambing. Secara logika, memang makanan yang tepat untuk tulang adalah tulang. Karena itu, mengkomsumsi cakar ayam yang banyak mengandung hydroxyapatite secara alami dapat memelihara kekuatan tulang.

Selain itu, susu juga merupakan asset paling berharga untuk tulang.
Susu yang banyak mengandung kalsium akan membantu pembentukan tulang kembali dan memperlambat hilangnya massa tulang. Para ahli mengatakan, tiga gelas susu perhari sudah cukup karena kebutuhan tubuh akan kalsium sekitar 1000-1500mg/ hari. Namun, harap diingat, tubuh tidak bisa menuyerap kalsium tanpa adanya vitamin D.

Kendati tidak ada satu buktipun yang menyatakan bahwa olahraga saja dapat menggantikan massa tulang yang hilang akibat turunnya hormon estrogen akibat menopouse untuk wanita, dan penurunan hormon androgen untuk pria yang mengalami andropouse.
Tapi, penelitian menyatakan, olahraga yang dikombinasikan dengan obat- obatan memiliki
manfaat yang besar untuk menstabilkan hilangnya massa tulang.
Olahraga yang tepat adalah jalan kaki, karena merupakan gerakan yang mengkombinasikan rangsangan mekanik pada tulang belakang dan tulang gerak, serta kontraksi intermiten otot-otot belakang. Latihan yang disarankan adalah jalan kaki cepat disertai ayunan kedua lengan, selama 30 menit perhari.Sedangkan latihan fisik untuk otot-otot belakang bertujuan memperkuat otot-otot yang melekat pada tulang belakang. Kontraksi otot akan merangsang pembentukan tulang dan mengurangi resorspi. Untuk hasil yang baik, latihan fisik harus dinamis dan berulang-ulang.


0 komentar:

Post a Comment